Meninggalkan Shalat 5 Waktu

Orang yang menyia-nyiakan shalat akan masuk ghayya

  • فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا (59) مريم
  1. Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui ghayya

Ibnu Abbas radliyallahu anhu berkata: Menyia-nyiakan shalat itu bukanlah meninggalkan shalat secara total, akan tetapi menunda-nundanya dari waktu yang disyariatkan. Said Ibnul Musayyab berkata: Orang yang biasa menyia-nyiakan shalat, maksudnya menunda-nundanya hingga keluar dari waktu yang telah ditetapkan, misalnya menunda shalat dluhur sampai tiba waktu ashar dan ashar sampai tiba waktu maghrib, dst; diancam oleh Allah akan dicampakkan ke suatu lembah yang dalam di Jahanam yang dinamakan Ghayya, jika belum bertaubat sebelum matinya.

Orang yang meninggalkan/lupa shalat karena sibuk mengurusi harta dan anak pasti merugi

  • يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) المنافقون
  • Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.

Neraka Wail: Tempat tinggal orang yang meninggalkan/lupa shalat

  • فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الماعون
  • Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
  • (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya,

Orang yang tidak shalat masuk neraka Saqar

  • مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) المدثر
  • 42. “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”
  • Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,

Shalat = Seluruh amal

  • أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة الصلاة فإن صلحت صلح له سائر عمله و إن فسدت فسد سائر عمله . الصحيحة 3/343 ح 1358
  • Hal yang pertama kali dihisab dari amalan seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah shalatnya. Jika shalatnya bagus maka seluruh amalannya bagus dan jika shalatnya rusak maka seluruh amalannya rusak.

Shalat = Kunci Kebahagiaan

  • إن أول ما يحاسب به العبد يوم القيامة من عمله الصلاة فإن صلحت فقد أفلح و أنجح و إن فسدت فقد خاب و خسر و إن انتقص من فريضة قال الرب : انظروا هل لعبدي من تطوع ؟ فيكمل بها ما انتقص من الفريضة ثم يكون سائر عمله على ذلك . صحيح الجامع ح 3783
  • Sesungguhnya hal yang pertama kali dihisab di antara amalan seorang hamba pada hari kiamat nanti adalah shalat. Jika shalatnya bagus maka dia sungguh beruntung dan lulus dan jika shalatnya rusak maka dia sungguh merugi dan menyesal. Jika ada kekurangan pada shalat wajibya maka Allah bertanya: Lihatlah apakah hambaku memiliki shalat sunah? Maka Allah menyempurnakan kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunah tersebut kemudian seluruh amalan lainnya diperlakukan sebagaimana shalat itu.

Menyuruh Anak untuk Shalat

  • قال النبي صلى الله عليه وسلم مروا الصبي بالصلاة إذا بلغ سبع سنين وإذا بلغ عشر سنين فاضربوه عليها . أبوداود ح 417 حسن صحيح
  • Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya”.
  • Sebagian ulama syafi’iyah: Hadits ini menunjukkan bahwa anak yang belum baligh saja boleh dipukul karena meninggalkan shalat, maka jika yang meninggalkan sudah dewasa maka hukumannya lebih dahsyat dari sekedar pukulan: yaitu mati.

HUKUMAN ORANG YANG TIDAK MAU SHOLAT

  • قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلَاةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ ت 2545 ن 459 جه 1069 صححه الألباني
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya maka dia sungguh telah kafir’.”
  • Malik, Asy-Syafi’i, dan Ahmad: hukuman orang yang tidak mau shalat adalah dibunuh.

HUKUMAN ORANG YANG TIDAK MAU SHOLAT

  • يَقُولُ النبي إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ م 116
  • Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh, yang memisahkan antara seorang laki-laki dengan kesyirikan dan kekufuan adalah meninggalkan shalat’.”
  • An-Nawawi: Ulama sepakat bahwa orang yang meninggalkan shalat karena enggan/tidak mengakuinya sebagai kewajiban adalah kafir.
  • Adapun orang yang meninggalkan shalat karena malas, maka:
  1. Ia belum kafir tetapi jika dia tidak mau tobat setelah diingatkan maka dia dihukum bunuh, menurut Imam Malik dan Asy-Syafi’i
  2. Ia belum kafir dan jika tidak mau tobat dihukum dengan dipukuli, dipenjara, dll berdasarkan perintah imam. (Abu Hanifah)
  3. (Ali, Imam Ahmad, dan sebagjan syafiiyah)

PERANGI SAMPAI MAU SHOLAT

  • عَنْ ابْنِ عُمَرَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ خ 24 م 29
  • Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda: “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi; tidak ada ilah kecuali Allah dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat. Jika mereka lakukan yang demikian maka mereka telah memelihara darah dan harta mereka dariku kecuali dengan haq Islam dan perhitungan mereka ada pada Allah”

Shalat yang rusak/tidak sah

  • عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَدَّ وَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ يُصَلِّي كَمَا صَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلَاثًا فَقَالَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِي فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنْ الْقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
  • خ 715 م 602
  • dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam masuk ke masjid, lalu ada juga seorang laki-laki masuk Masjid dan langsung shalat kemudian memberi salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau menjawab dan berkata kepadanya, “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Maka orang itu mengulangi shalatnya seperti yang dilakukannya pertama tadi kemudian datang menghadap kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan memberi salam. Namun Beliau kembali berkata: “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena kamu belum shalat!” Beliau memerintahkan orang ini sampai tiga kali hingga akhirnya laki-laki tersebut berkata, “Demi Dzat yang mengutus Tuan dengan hak, aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka ajarkkanlah aku!” Beliau lantas berkata: “Jika kamu berdiri untuk shalat maka mulailah dengan takbir, lalu bacalah apa yang mudah buatmu dari Al Qur’an kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan thuma’ninah (tenang), lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, lalu sujudlah sampai hingga benar-benar thuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk hingga benar-benar duduk dengan thuma’ninah. Maka lakukanlah dengan cara seperti itu dalam seluruh shalat (rakaat) mu.”
  • MAKSUD HADITS
  • Ada orang yang melakukan shalat di hadapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam tetapi dia tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya: terlalu cepat, posisinya belum benar (belum lurus punggungnya), kurang thuma’ninah.
  • Nabi menegurnya dan menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya: shalatnya belum sah (rusak).

à Orang yang ruku’ dan sujudnya belum sempurna belum sah shalatnya.

Enggan Berjamaah

  • يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ (42) خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ وَقَدْ كَانُوا يُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ وَهُمْ سَالِمُونَ (43) القلم
  • Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka mereka tidak kuasa,
    43. (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera.
  • Adz-Dzahabi
  • Ibrahim At-Taimi: Mereka adalah orang yang tidak mendatangi shalat jamaah padahal mendengar panggilan adzan dan iqamah.
  • Said ibnul musayyab: Mereka adalah orang yang tidak mendatangi shalat berjamaah padahal mereka sehat.

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam akan membakar rumah orang yang tidak mau shalat berjamaah

  • عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْطَبَ ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ
  • Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku ingin memerintahkan seseorang mengumpulkan kayu bakar kemudian aku perintahkan seseorang untuk adzan dan aku perintahkan seseorang untuk memimpin orang-orang shalat. Sedangkan aku akan mendatangi orang-orang (yang tidak ikut shalat berjama’ah) lalu aku bakar rumah-rumah mereka.

 

Dipublikasi di Dosa Besar, Ilmu Din | Tag , , | Meninggalkan komentar

PERSATUAN UMAT, PELAJARAN DARI SPANYOL

Islam masuk ke Spanyol pada tahun 93 H / 711 M. dalam waktu 3 tahun saja, Islam dapat menyebar di hampIr seluruh wilayah Spanyol. Bahkan, islam telah menjangkau Prancis Tengah dan kota-kota penting Italia. Kemenangan Islam tersebut disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya: orang-orang kafir Kristen ketika itu berpecah belah menjadi negara-negara kerajaan kecil. Para penguasanya – yaitu bangsa Goth – menelantarkan rakyatnya. Mereka juga menindas sesama orang Kristen yang berbeda aliran dengan para penguasa dan memaksa bangsa Yahudi menjadi Kristen. Sebab yang tidak kalah penting adalah bahwa muslimin datang ke Eropa dengan semangat jihad dan dakwah yang membara. Mereka dipimpin oleh tokoh-tokoh yang kuat iman dan kemauannya. Tentaranya pun cakap, berani, dan tabah dalam menghadapi setiap persoalan. Yang kedua, ajaran Islam yang adil dan toleran pun ditegakkan dengan sebenar-benarnya.

Kerajaan Islam di Spanyol berjalan selama kurang lebih 8 abad lamanya. Tepatnya 804 tahun. Islam lenyap hanya dalam jangka 30 tahun saja, tepatnya pada tahun 897 H / 1492 M. Islam lenyap dalam jangka waktu yang sangat pendek dan bahkan tiada didapatkan bekas-bekasnya. Pada tahun 1609 M boleh dikatakan di Spanyol tiada lagi orang Islam. Sungguh menyedihkan dan patut menjadi pelajaran bagi setiap orang.

Masa kekuasaan Islam di Spanyol dapat dibagi menjadi 6 periode:

  1. Periode 711 – 755 M

Pada masa itu, Spanyol masih bersatu dengan kekhalifahan Islam Bani Umayyah di Damaskus. Islam di Spanyol mendapatkan dukungan dari kaum muslimin dari seluruh dunia. Semangat jihad masih membara dan masih ada di tengah-tengah mereka generasi Tabiin, murid-murid dari para sahabat Nabi. Di antara tokoh mereka adalah Thariq bin Ziyad yang mengobarkan semangat pasukannya dengan khutbahnya yang melegenda. Ia berkata kepada mereka bahwa mereka tidak memiliki jalan pulang karena di belakang mereka yang ada hanyalah lautan. Mereka tidak punya bekal kecuali dari ghanimah yang akan mereka dapatkan dari musuh-musuh mereka. Mereka hanya punya satu pilihan yaitu maju dan maju untuk mendapatkan dua kemenangan: kemenangan Islam dan dakwah atau mati syahid.

  1. Periode 755 – 912 M

Muslimin di Spanyol sudah memisahkan diri dari kekhalifahan Islam dunia karena kekuasaan Bani Umayyah digulingkan oleh Bani Abbasiyah. Ketika itu muslimin di Spanyol masih bersatu dalam satu kekhalifahan tersendiri. Islam di masa itu terus menyebar sampai  Prancis Tengah dan kota-kota penting Italia. Penguasa-penguasa muslim di periode itu masih orang-orang yang kuat iman dan kemauannya. Di antara tokoh-tokoh mereka adalah Abdurramah Ad-Dakhil. Pada suatu kali, ia ditawari khamr oleh orang Spanyol, ia menjawab: Yang saya butuhkan adalah minuman yang membuat akal saya bertambah brilian bukan yang merusaknya. Di kali lain, ia ditawari dengan putri yang cantik, ia menjawab: Sesungguhnya gadis ini sangat cantik dan tinggi kedudukannya sehingga saya akan sangat mencintainya. Kalau saya sibuk dengan tugas saya, saya telah mendzalimi haknya (menelantarkannya). Akan tetapi, kalau saya sibuk dengan gadis ini, saya akan menelantarkan tugas saya. Tugasku adalah berjihad di jalan Allah. Bawalah gadis ini pergi dari saya. Saya tidak membutuhkannya sekarang.

  1. Periode 912 – 1013 M

Pada masa inilah, Islam mencapai kejayaannya, Khalifah Abdurrahman An-Nashir mendirikan Universitas Cordova mendahului Universitas Al-Azhar di Mesir dan Nidzamiyyah di Baghdad.

  1. Periode 1014 – 1086 M

Pada masa ini, Islam terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil yang dikenal sebagai Mulukuth Thawaif. Pada masa tersebut sering terjadi perang saudara. Ironisnya, muslimin malah minta bantuan  kepada raja-raja Kristen. Pada masa inilah, orang-orang Kristen mulai bangkit.

  1. Periode 1086 – 1248 M

Pada tahun 1118 M, Saragosa jatuh ke tangan Kristen. Menyusul Las Navas de Tolesa pada tahun 1212 M, Cordova tahun 1238 M dan Sevilla tahun 1248. Berarti kekuasaan Islam hanya tinggal di Granada. Mayoritas Spanyol telah hilang dari tangan Islam

  1. Periode 1248 – 1492 M

Islam hanya tinggal 1 kerajaan: Kerajaan Bani Ahmar di Granada. Pada akhirnya kerajaan ini hancur karena perpecahan di kalangan pemimpin Muslimin. Di masa ini, muslimin sudah tidak punya keberanian melawan kerajanan Kristen. Mereka hanya bersenang-senang di dalam benteng mereka saja. Kerajaan Islam ini berakhir semenjak Abu Abdullah meminta bantuan Ferdinand dan Isabella untuk menggulingkan kekuasaan ayahnya yang tidak mau menjadikannya sebagai putra mahkota. Selang 30 tahun sesudahnya, tiada tersisa seorang muslim pun di Spanyol.

 

SEBAB-SEBAB LENYAPNYA ISLAM DARI SPANYOL

  1. Lemahnya Iman

Penyebab utama kehancuran muslimin di Spanyol adalah lemahnya iman mereka. Kelemahan iman mereka membuat mereka meninggalkan jihad, sibuk dalam kehidupan dunia, sibuk membangun kota: tamannya, jembatannya, gedungnya, istananya, bentengnya, dll. Mereka berdamai dan meminta bantuan orang kafir tetapi malah memerangi sesama muslim. Mereka berebut kekuasaan. Ulamanya tidak mau beramar makruf nahi munkar tetapi sibuk berselisih dalam masalah-masalah fikih tetapi tidak mau bersatu dalam dakwah mengajak warga Eropa untuk masuk Islam. Bahkan, dalam catatan sejarah muslimin membeda-bedakan warga Spanyol ke dalam empat golongan: orang Arab, orang keturunan Arab-Spanyol, orang Spanyol yang masuk Islam, dan orang kafir. Para wanitanyan sibuk dengan perhiasan dan tidak bisa mendidik anak-anak mereka menjadi generasi yang kuat iman dan mau berjihad. Ibnu Hazm salah satu ulama Spanyol yang terkenal memberikan kesaksian: Sungguh para raja Spanyol itu tidak segan-segan untuk bersujud di depan salib untuk bisa mencapai tujuan mereka yaitu mendapatkan dukungan politik dan militer dari kerajaan Kristen.

  1. Mengadakan janji setia/kontrak, tunduk, dan berbuat baik dengan orang-orang Nashara

Abu Zaid Raja Valensia meminta bantuan raja Kristen untuk memadamkan pemberontakan muslimin dengan imbalan upeti dan menyerahkan sebagian kotanya.

Ibnul Ahmar rela menjadikan kerajaannya, kerajaan Granada, sebagai salah satu negara bagian dari kerajaan Kristen Castella. Ia juga menyerahkan upeti dan menyerahkan sebagian kotanya kepada mereka. Ia juga mengizinkan pasukan Kristen untuk melewati wilayahnya ketIka mereka hendak mengepung Gibaltar  (Gunung Thariq) dan ketika mereka kalah ia memerintahkan rakyatnya memakai baju berkabung dan memberikan jalan pelarian bagi mereka dari kejaran kaum muslimin.  Ia juga mengirimkan pasukan berkudanya untuk membantu mereka mengepung kerajaan Islam Sevilla.

  1. Tenggelam dalam syahwat dan condong kepada kemewahan dan kemalasan

Salah seorang ahli sejarah Eropa menyebutkan: “Orang-orang Arab jatuh ketika mereka melupakan ajaran Islam yang mereka bawa dulu dan hati mereka telah terbiasa dengan kehidupan yang mewah dan menyenangkan dan dalam gaya hidup yang mengumbar hawa nafsu.

Kerajaan Islam Spanyol tidak hancur ketika berada dalam keadaan lemah ekonominya. Mereka hancur ketika peradaban mereka berada di puncak kejayaannya. Kerajaan Islam Spanyol hancur ketika mereka memiliki istana yang megah, benteng yang kokoh, masjid yang megah, taman yang indah, universitas yang besar dan lengkap dan kaum wanitanya keluar di pasar-pasar dengan mengenakan perhiasan-perhiasan dari emas dan perak dan dihias dengan intan permata. Dunia sastra dan seni barada di puncak peradabannya. Mereka memiliki banyak penyair tersohor dan pemusik-pemusik yang melegenda. Namun ulamanya hanya membisu. Kalaupun ada yang vocal pasti akan dibui dan dimusuhi. Di saat itulah, Islam tersapu habis, tercabut sampai ke akarnya.

Raja Ibnu Hud dibunuh oleh wazirnya Muhammad Ar-Ramimi demi seorang wanita Kristen. Raja-raja muslim banyak yang jatuh cinta kepada gadis-gadis Kristen. Mereka banyak berfoya-foya dan menelantarkan negara. Kaum muslimin sibuk membangun istana, jalan-jalan, taman-taman, rumah-rumah, dan sawah-sawah. Mereka meninggalkan jihad sementara musuh mereka sedang mengintai dan bekerja keras untuk merebut negeri muslimin.

Islam tercabut sampai ke akarnya ketika penyair dan penyanyinya mendendangkan lagu-lagu yang memuji kecantikan wanita dan minuman keras. Buku-buku sastra peninggalan-peninggalan mereka hanya dipenuhi dengan syair-syair yang memuji kecantikan wanita dan minuman keras tsb.

Pada tahun 456 H, ketika Perancis menyerang Valencia, muslimin keluar menghadang mereka dengan pakaian kebesaran mereka yang berwarna-warni bukan dengan pakaian perang sehingga mereka menjadi bahan tertawaan musuh-musuh Islam. Maka yang terjadi adalah pembantaian bukan pertempuran.

  1. Meninggalkan khilafah dan mendirikan Negara-negara kecil

Islam tersapu habis dari Spanyol ketika Spanyol terpecah menjadi 27 negara kecil.

  1. Berpecah belah dan berselisih

Islam musnah dari Spanyol ketika para pemimpinnya berebut kekuasaan dan ulama serta umat berselisih dalam masalah-masalah furu’ dan membeda-bedakan diri mereka dalam firqah-firqah kerajaan-kerajaan, kasta-kasta, dan status-status sosial. Mereka tidak peduli dengan sesama muslim yang bukan warganya, bukan kastanya, dan bukan madzhabnya. Bahkan, mereka menghalalkan darah mereka dan memberikan bantuan kepada orang kafir untuk membantai muslimin dari kerajaan, kasta, dan madzhab lain.

  1. Ulama meninggalkan tugasnya beramar makruf dan mencegah kemunkaran

Ketika kota-kota kaum muslimin jatuh satu demi satu ke tangan orang-orang Kristen, para ulama dan khothib diam seribu bahasa. Mereka tidak membangunkan kaum muslimin dan mengobarkan semangat jihad mereka untuk membebaskan kota-kota tersebut. Mereka hanya diam sampai pasukan musuh sudah benar-benar memplokamirkan perang kepada mereka dan berdiri di depan gerbang benteng mereka.

Para ulamanya sibuk membela-bela madzhabnya dan menjatuhkan madzhab-madzhab lainnya. Mereka sibuk membahas masalah-masalah fiqh yang furu’ tetapi lupa dari mengingatkan wajibnya jihad membela muslimin.

Ibnu Hazm juga memberikan kesaksian bahwa para ulamanya tidak segan-segan untuk membuat fatwa yang mendukung para penguasa dalam menjalankan kefasikan dan kejahatan.

Sebenarnya ada ulama-ulama yang vokal berani mengingatkan para penguasa semisal Ibnu Hazm, Ibnu Abdil Barr, dan Abul Walid Al-Baji, namun mereka malah dimusuhi oleh para raja-raja kecil tersebut dan nasehat mereka pun tidak didengarkan.

Konon Ibnu Hazm memiliki 100 karya tulis namun yang tersebar dan sampai kepada kita cuma 1 kitab saja, yaitu Al-Muhalla. Konon kitab beliau banyak dibakar oleh ulama lain dan para penguasa karena vokalnya beliau terhadap para raja-raja dan ulama lainnya. Wallahu a’lam bish shawwab.

  1. Bersatunya orang-orang Kristen dan Katolik dalam peperangan melawan Islam

Raja Ferdinand yang menghancurkan kerajaan Islam Spanyol tidak bekerja sendirian. Raja Castella tersebut mengutus para pendetanya bersama para pendeta Portugal untuk meminta bantuan kepada raja Konstantinopel. Sehingga orang-orang Kristen dari seluruh penjuru Eropa bukan cuma Spanyol berbondong-bondong berkumpul dalam satu barisan untuk melumat kerajaan Islam yang telah terkoyak-koyak oleh raja-raja kecil dari muslimin sendiri.

Pendeta Fristan II berusaha mendamaikan perselisihan antara penguasa-penguasa Kristen Spanyol dengan membangkitkan sentiment keagamaan mereka. Mereka bahkan berhasil menggabungkan 2 kerajaan besar Spanyol: Aragon dan Castella dengan pernikahan Ferdinand V dan Isabella. Di tangan raja dan ratu inilah Islam lenyap dari Spanyol.

  1. Rela berada di bawah kepemimpinan orang-orang Nashara dan tidak punya nyali menghadapi orang kafir

Kejatuhan kerajaan Bani Ahmar di Granada ke tangan Ferdinand V dan Isabella terjadi tanpa perlawanan yang berarti. Ketika Ferdinand V dan Isabella menawarkan perdamaian kepada Ibnul Ahmar. Ia dan seluruh menterinya sepakat untuk menerimanya dan mereka takut untuk melawan. Hanya satu orang menteri saja yang menolak untuk berdamai. Ia bernama Musa bin Abi Ghassan. Ia mengajak raja dan rakyat untuk berjihad dan mengusir orang Kristen kembali ke negeri mereka. Namun raja dan rakyat tidak mau dan tidak berani. Mereka berkata: Sesungguhnya orang Kristen menawarkan perdamaian. Muslimin bisa hidup damai bersama mereka. Kita berdamai saja demi kepentingan muslimin tersebut (hidup damai bersama mereka). Musa bin Ghassan pun berkata: Kalian jangan menipu diri kalian sendiri dan jangan kalian harap mereka akan memenuhi janji mereka. Di depan mata kita, mereka telah membelenggu, memenjarakan, dan membantai saudara-saudara kita dari kerajaan-kerajaan muslimin yang lain dengan cara-cara yang buas. Mereka kotori masjid-masjid mereka dengan salib-salib. Mereka perkosa isteri-isteri dan anak-anak mereka di jalan-jalan. Demi Allah! Aku tidak akan membiarkannya terjadi di depan mataku. Ia pun pergi berperang seorang diri hingga menemui syahidnya. Pada akhirnya Ibnul Ahmar hidup di akhir hayatnya sebagai seorang penggembala kambing terusir di Maroko.

Berbeda dengan Ibnu Abbad. Ketika kekuasaannya terdesak ia meminta bantuan dari Ibnu Tasyfin Raja Maroko. Maka ada orang memberikan saran untuk meminta bantuan raja Kristen karena dia khawatir nanti Ibnu Tasyfin akan meminta kerajaan Ibnu Abbad. Dengan tegas beliau menjawab: Saya lebih suka jadi penggembala unta daripada penggembala babi. Saya lebih suka jadi rakyatnya Ibnu Tasyfin daripada jadi rakyatnya raja Kristen. Allah pun membiarkannya memegang tampuk kekuasaan hingga akhir hayatnya.

  1. Mengedepankan kepentingan pribadi atau kelompok di atas kepentingan seluruh umat

Abu Abdillah Ibnul Ahmar mengucapkan selamat kepada raja Kristen yang berhasil merebut kerajaan Malaga dan berhasil merubah masjidnya menjadi gereja karena permusuhan pribadi antara dia dengan raja Malaga. Begitu pula para ulama yang memberikan fatwa untuk mendukung para raja yang dzalim demi kedudukan. Juga orang-orang yang fanatik terhadap madzhabnya, kastanya, dan kerajaannya sendiri dan tidak mau menolong muslimin dari madzhab lain.

 

Ayat-ayat yang melarang orang beriman menjadikan orang kafir sebagai kekasih atau pemimpin

  1. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Al-Maidah (5) : 51
  2. Al-Maidah (5) : 57

 

 

Akibat dari menjadikan orang kafir sebagai kekasih atau pemimpin

  1. Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali[192] dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu). S. Ali Imran (3) : 28
  2. Al-Mujadilah (58) : 22
  3. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Janganlah kau mengatakan kepada orang munafiq: “wahai tuanku!” . Jika ia menjadi tuan kalian maka kalian telah membuat Pemelihara kalian murka. HR. Abu Dawud, K. Al-Adab, bab Laa Yaquulul Abdu Rabbi wa Rabbati, h. 4977. Juga diriwayatkan oleh Ahmad (5/346) dan Al-Hakim (4/311). Hadits Shahih
  4. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Barang siapa memusuhi wali Ku maka sungguh ia telah mengumumkan perang kepadaKu. HR. Al-Bukhari, kitab Ar-Riqaq, hadits no. 6502.

Memilih kekasih dan pemimpin yang dicintai Allah

  1. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya tali iman yang paling kuat adalah Mengambil kekasih dan pemimpin karena Allah dan menjadikan musuh karena Allah; cinta karena Allah dan benci karena Allah. Ahmad dan Ibnu Abi Syaibah dari jalan Al-Bara’, Ath-Thabarani dari Ibnu Abbas, dan Ath-Thayalisi dari Ibnu Masud. Dishahihkan oleh Al-Albani (Silsilah Ash-Shahihah h. no. 1728 dan Shahihul Jami’ish Shaghir h. no 2539)

Perintah untuk Amar Makruf Nahi Munkar

  1. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Tolonglah saudaramu yang dzolim maupun yang didzalimi. HR. Al-Bukhari, kitab Al-Madzalim wal Ghashab, hadits no. 2443
  2. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Saya berlepas diri dari setiap muslim yang tinggal di tengah orang-orang musyrik. HR. Abu Dawud, k. Al-Jihad, h. no. 2645 dan At-Turmudzi, k. As-Sair, h. no. 1604. Hadits Hasan
  3. Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda: Sungguh kalian benar-benar memerintahkan dengan kebaikan dan kalian melarang dari kemungkaran, kalian mencegah orang dari berbuat dzalim, kalian meluruskannya kepada kebenaran dengan sebenar-benar pelurusan dan kalian menahannya agar kembali kepada kebenaran dengan sebenar-benar penahanan atau hampir-hampir Allah itu benar-benar menurunkan siksa yang merata dan mengenai semua kalian lalu kalian berdoa kepadaNya agar diangkat siksa tadi tetapi Allah tidak mengabulkan doa kalian. Sungguh telah dilaknat orang-orang yang kafir dari kalangan Bani Israil lewat lisan Dawud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu disebabkan karena mereka berbuat maksiyat dan melampaui batas. Mereka tidak saling melarang dari kemungkaran yang mereka lakukan. Sungguh amat buruk apa yang mereka lakukan. HR At-Turmudzi. K. Al-Fitan, h. no. 2169

Bahaya meninggalkan Jihad

  1. Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. S. At-Taubah (9) : 24.

Bahaya Kemaksiatan

  1. Ketika Muslimin berhasil membebaskan Cyprus dan mereka mulai mengumpulkan dan membagi-bagi ghanimah, Abu Darda radliyallahu anhu menangis. Maka salah seorang muslimin yang ikut berperang bertanya kepada beliau: Wahai Abu Darda kenapa engkau menangis? Bukankah ini hari yang menggembirakan? Abu Darda menjawab: Celaka kamu! Betapa hina dan lemahnya manusia itu di hadapan Allah jika mereka meninggalkan perintahNya. Lihatlah bangsa Romawi yang hartanya sekarang kalian bagi-bagikan ini. Lihatlah apa yang menimpa mereka sekarang ketika mereka menentang Allah. Betapa hina dan lemahnya manusia itu di hadapan Allah jika mereka meninggalkan perintahNya.

Penutup

Di tahun muslimin dimusnahkan dari bumi Andalusia di Eropa Barat, Allah Taala memberikan kemenangan kepada muslimin di Eropa Timur, yaitu ditaklukannya Konstantinopel Ibu kota Romawi oleh Muhammad Al-Fatih.

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. S. At-Taubah (9) : 32.

dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini. S. Muhammad (47) : 38

Dipublikasi di Ilmu Din, nasihat, Uncategorized | Meninggalkan komentar

Sihir

  1. Dosa Besar Ketiga, SIHIR
  • Penyihir dan orang mempelajari sihir itu tergolong orang kafir.

hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir. Al-Baqarah (02) : 102

Menggunakan sihir = meminta bantuan setan = menyekutukan Allah = kafir

Umar: Bunuhlah para tukang sihir. (Sunan Abu Dawud h. No. 2646)

  • Sihir: Penyebab Kebinasaan Dunia Akhirat

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu’min yang suci berbuat zina”. Al-Bukhari 2560 dan Muslim 89

  • Tukang sihir dan orang yang mempelajari sihir tidak akan mendapatkan kenikmatan surga sedikit pun/kekal di dalam neraka.

sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. Al-Baqarah (2) : 102

  • Jampi-Jampi, Jimat, dan Ajian Kinasih = Sihir/Syirik

“ Sesungguhnya ruqyah (jampi-jampi), tamimah (jimat), dan tiwalah (jampi kinasih/penumbuh cinta) itu merupakan kesyirikan.” Abu Dawud (3883), Ahmad (1/381), Ibnu Majah (3530) dishahihkan Al-Albani dalam Ash-Shahihah 331.

Tamimah adalah kalung atau gelang yang biasa digunakan untuk menolak bahaya dari diri, anak-anak, atau ternak. Orang yang mempercayai  bahwa jimat dapat menolak bahaya tergolong musyrik.

Tiwalah adalah semacam sihir yang membuat seorang pria mencintai istrinya. Orang yang mempercayai bahwa setan/jampi-jampi dapat mendatangkan manfaat tergolong musyrik.

  • Mendatangi Paranormal

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Barangsiapa mendatangi tukang tenung lalu dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh malam.” Muslim 4137

  • Mempercayai Dukun/Peramal = Kafir

“Barangsiapa mendatangi seorang dukun atau peramal kemudian membenarkan apa yang ia katakan, maka ia telah kafir terhadap wahyu yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.” Ahmad (9171) dishahihkan Al-Albani dalam Shahihul Jami’ (5939)

  • Ruqyah Syar’i

Al-Khaththabi: Adapun meruqyah dengan ayat-ayat Al-Quran dan dengan nama-nama Allah hukumnya mubah.

Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma berkata; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam biasa memohonkan perlindungan untuk Al Hasan dan Al Husein dan berkata; “Sesungguhnya nenek moyang kamu pernah memohonkan perlindungan untuk Isma’il dan Ishaq dengan kalimat ini: (“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan segala makhluq berbisa dan begitupun dari setiap mata jahat yang mendatangkan petaka”). Al-Bukhari (3121)

Dipublikasi di Dosa Besar, Ilmu Din | Tag , | Meninggalkan komentar

Bunuh Diri

  • Bunuh Diri : Dosa Besar

dari Tsabit bin Adh-Dhahhak radliallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu’alaihiwasallam bersabda: “Barangsiapa yang bersumpah setia dengan agama selain Islam secara dusta dan sengaja, maka dia seperti apa yang dikatakannya, dan barangsiapa membunuh dirinya sendiri dengan besi, maka dia akan disiksa di dalam nereka Jahanam”. Dan berkata, Hajjaj bin Minhal telah menceritakan kepada kami Jarir bin Hazim dari Al Hasan telah menceritakan kepada kami Jundab radliallahu ‘anhu: “Didalam masjid ini tidak akan kami lupakan dan kami tidak takut bahwa Jundab akan berdusta atas nama Nabi Shallallahu’alaihiwasallam, dia berkata,: “Pernah ada seorang yang terluka lalu dia bunuh diri maka Allah Shallallahu’alaihiwasallam berfirman: “HambaKu mendahului aku dalam hal nyawanya sehingga aku haramkan baginya surga”. Al-Bukhari (1275)

  • Bunuh Diri : Kekal di Neraka

dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa membunuh dirinya dengan sepotong besi, maka dengan besi yang tergenggam di tangannya itulah dia akan menikam perutnya dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia akan dikekalkan di dalam Neraka. Barangsiapa membunuh dirinya dengan meminum racun maka dia akan merasai racun itu dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan dan dia akan dikekalkan di dalam Neraka tersebut untuk selama-lamanya. Begitu juga, barangsiapa membunuh dirinya dengan terjun dari puncak gunung, maka dia akan terjun ke dalam Neraka Jahanam secara terus-terusan untuk membunuh dirinya dan dia akan dikekalkan dalam Neraka tersebut untuk selama-lamanya.” Al-Bukhari (5333) dan Muslim (158)

  • Bunuh Diri : Memilih Cara Penyiksaan untuk Diri Sendiri

dari Tsabit bin Adh Dhahhak menuturkan; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam, maka dia seperti yang dikatakannya, dan barangsiapa membunuh dirinya dengan sesuatu, ia disiksa di neraka jahannam dengan sesuatu yang digunakannya untuk bunuh diri, dan melaknat seorang mukmin bagaikan membunuhnya, dan barangsiapa menuduh seorang mukmin dengan kekafiran, maka dia seperti membunuhnya.” Al-Bukhari (6161) dan Muslim (158)

Dipublikasi di Dosa Besar, Ilmu Din | Tag , | Meninggalkan komentar

Dosa Besar, Membunuh

Dosa Besar Kedua, Membunuh

  • Orang yang membunuh orang yang beriman akan kekal di dalam neraka Jahannam serta dimurkai dan dilaknat oleh Allah Taala. S. An-Nisa’ (4) : 93

Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.

  • Membunuh: Dosanya berlipat-lipat dan kekal di neraka
  1. Al-Furqan (25)
  2. Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya),
  3. (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,
  • Dosa membunuh seorang muslim itu sebesar dosa membunuh seluruh manusia
  1. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya[412]. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. S. Al—Maidah (5)
  • Membunuh: Penyebab Kebinasaan Dunia Akhirat

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan”. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah itu? Beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, memakan riba, makan harta anak yatim, kabur dari medan peperangan dan menuduh seorang wanita mu’min yang suci berbuat zina”. Al-Bukhari (no. 2560) dan Muslim (no. 89)

  • Membunuh anak karena takut miskin/malu (aborsi): Dosa Besar

dari ‘Abdullah dia berkata; Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam; ‘Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah? Beliau menjawab; ‘Bila kamu menyekutukan Allah, padahal dialah yang menciptakanmu. Aku berkata; tentu itu sungguh besar.’ Aku bertanya lagi; ‘Kemudian apa? Beliau menjawab; ‘Apabila kami membunuh anakmu karena takut membuat kelaparan.’ Aku bertanya lagi; ‘kemudian apa? ‘ beliau menjawab; ‘Berzina dengan istri tetanggamu.’ Al-Bukhari (no. 4117)

  • Berkelahi sampai Mati: Pembunuh dan Yang Dibunuh Masuk Neraka

Apabila ada 2 orang muslim berkelahi sampai salah satu dari mereka mati maka keduanya sama-sama masuk neraka.

dari Al Ahnaf bin Qais berkata; aku datang untuk menolong seseorang kemudian bertemu Abu Bakrah, maka dia bertanya: “Kamu mau kemana?” Aku jawab: “hendak menolong seseorang” dia berkata: “Kembalilah, karena aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika dua orang muslim saling bertemu (untuk berkelahi) dengan menghunus pedang masing-masing, maka yang terbunuh dan membunuh masuk neraka”. aku pun bertanya: “Wahai Rasulullah, ini bagi yang membunuh, tapi bagaimana dengan yang terbunuh?” Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Dia juga sebelumnya sangat ingin untuk membunuh temannya”. Al-Bukhari (31) dan Muslim (2888)

  • Membunuh orang muslim itu merupakan kekufuran

dari Jarir, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya saat beliau diminta untuk memberi nasihat kepada orang-orang waktu haji wada’ “Janganlah kalian kembali menjadi kafir, sehingga kalian saling membunuh satu sama lain.” Al-Bukhari (118) dan Muslim (66)

  • Hutang yang pertama kali harus dilunasi nanti di akhirat adalah hutang nyawa,

dari Abdullah dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesuatu yang pertama kali diputuskan di antara manusia kelak di hari Kiamat adalah masalah darah.” Al-Bukhari (6864) dan Muslim (3178)

  • Pembunuh Kafir Muahad (Orang Kafir Yang Memiliki Perjanjian Keamanan Dengan Kaum Muslimin) Tidak Dapat Masuk Surga

dari ‘Abdullah bin ‘Amru radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang membunuh mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian) maka dia tidak akan mencium bau surga padahal sesungguhnya bau surga itu dapat dirasakan dari jarak empat puluh tahun perjalanan”. Al-Bukhari (2930)

  • Catatan
  • Orang yang membunuh dan memerangi para pemberontak, perampok, dan orang-orang yang diperbolehkan syariat untuk dibunuh dan diperangi tidak termasuk dalam dosa besar.

dari Abdullah mengatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “darah seorang muslim yang telah bersyahadat laa-ilaaha-illallah dan mengakui bahwa aku utusan Allah terlarang ditumpahkan selain karena alasan diantara tiga; membunuh, berzina dan dia telah menikah, dan meninggalkan agama, meninggalkan jamaah muslimin.” Al-Bukhari (6370) dan Muslim (3175-3176)

Bunuh Diri: Masuk Neraka

Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. S. An-Nisa’ (4) 29-30

Dipublikasi di Dosa Besar, Ilmu Din | Tag , | Meninggalkan komentar

Dosa Besar, Syirik

TUJUAN

  1. Supaya kita terhindar dari dosa-dosa besar sehingga kita mendapatkan janji Allah di bawah ini:

Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang kalian dilarang darinya niscaya akan Kami hapuskan keburukan-keburukan kalian dan Kami masukkan kalian ke tempat yang mulia. An—Nisa’ (4) : 31

  1. Supaya shalat dan puasa kita dapat menggugurkan dosa kita.

Apabila seseorang itu menjauhi dosa-dosa besar maka shalat lima waktu dan shalat jum’at serta puasa Ramadlannya itu menghapus dosa-dosa yang  ia lakukan sesudahnya sampai ibadah shalat (baik shalat lima waktu maupun shalat Jumat) dan puasa berikutnya. Shahih Muslim, h. no. 233.

  1. DEFINISI DOSA BESAR

Dosa besar adalah perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah dalam Al-Quran dan Hadits, yang pelakunya diancam dengan hu kum had di dunia atau siksaan di akhirat atau diancam akan dilaknat di dunia maupun akhirat.

  1. Dosa Besar Pertama, SYIRIK

Menyekutukan Allah dalam ibadah, ketaatan, kecintaan, dan hukum.

Allah tidak akan mengampuni dosa syirik kecuali dengan taubat. S. An-Nisa’: 116

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni jika Dia disekutukan dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi orang yang Dia kehendaki S. An-Nisa’ (4): 116

Perbuatan yang tergolong syirik (suplemen)

  • Mempercayaibahwaadabenda-benda yang dapatmendatangkanmanfaatdanmudaratbagimanusia,
  • Menyembah kepada selain Allah,
  • Mengabdikepadaselain Allah danRasulNya
  • Mendatangidukun dan mempercayairamalanbintang

Barangsiapa yang mendatangi peramal atau dukun lalu mempercayai apa yang ia katakan maka sungguh dia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad. Shahihul Jami’ish Shaghir, hadits no. 5939

  • Berhukumdenganhukummanusia, ridladenganhukummanusia, (S. Ali Imran (3) 85)
  • mempercayaibahwahukumpositif/buatanmanusiasamabaiknyaataubahkanlebihbaikdarihukummanusia, S. Al-Maidah (5) : 44
  • mencintai orang selain Allah danRasullebihdaricintakepadakeduanya, (S. Al-Baqarah (2) 165)
  • mentha’atiperintahmanusia yang memaksiati Allah, S. At-Taubah (9) : 31
  • Membencihukum Allah dansunnahRasul (S. Muhammad (47) 9)
  • Berpalingdari Al-Quran dan As-Sunnah, tidakmempelajarinyadantidakS. As-Sajdah (32) 22
  • Mengejekdanmemperolokhukum Allah dansunnahRasul (S. At-Taubah: 65-66)
  • Mempelajaridanmempercayaisihir (S. AL-Baqarah: 102)

Syirik Kecil: Riya’ (Pamer)

Barangsiapa yang mengharapkan bertemu dengan Pemeliharanya hendaklah ia tidak menyekutukanNya dalam ibadah dengan sesuatu pun. S. Al-Kahfi (18) : 110

  • Mereka berkata: Wahai Rasulullah! Apakah syirik kecil itu? Beliau menjawab: Riya’ (pamer/ujub) Sesungguhnya Allah berkalam pada hari Kiamat nanti yaitu hari ketika manusia akan menerima balasan amalan mereka! Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian itu sama memamerkan perbuatan kalian di dunia. Lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka. Ahmad 5/428-429 Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah (no. 951)
  • Allah Taala berkalam saya adalah Dzat Yang Tidak Membutuhkan sekutu. Barang siapa yang melakukan suatu amalan dan dia menyekutukanKu dengan selainKu, niscaya Aku berlepas diri darinya dan sekutunya. Muslim (no. 5300)
  • Barangsiapa yang memperdengarkan kebaikannya Allah akan memperdengarkan keburukannya dan Barang siapa yang mempertontonkan kebaikannya Allah akan mempertontonkan aibnya.Al-Bukhari (no. 6499 dan 7152) dan Muslim (no. 2987)
  • Berapa banyak orang yang berpuasai yang tidak mendapatkan dari puasanya tadi kecuali rasa lapar dan berapa banyak orang yang melakukan shalat malam tiada mendapatkan dari shalatnya tadi kecuali begadang.Ahmad (2/373) dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahihil Jami’ (no. 3490)
Dipublikasi di Dosa Besar, Ilmu Din | Tag , , | Meninggalkan komentar

Meraih kasih sayang Allah di bulan “kasih sayang”

إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نستهديه و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا . من يهد الله فلا مضل له و من يضلله فلا هادي له . أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا عبده و رسوله . أما بعد :

Tanggal 14 Februari, diperingati oleh banyak orang sebagai hari “Kasih Sayang”. Praktekya adalah Hari Pelampiasan Syahwat. Ia merupakan tradisi Barat yang berakar dari pemujaan setan. Sebuah momentum bagus merusak moral remaja muslim dan menjauhkan mereka dari ajaran Islam. Seperti halnya milah (budaya) kafir : Natal, Tahun Baru, April Mop, Halloween, Thanksgiving dsb, VD sengaja dihidup-hidupkan & dipromosikan dengan gencar lewat berbagai media massa. Diopinikan sebagai HARI YG SANGAT SPECIAL, HARI KASIH SAYANG. Remaja bahkan ibu-ibu pun merasa tidak afdol, tidak keren, tidak gaul kalau tidak ikut merayakannya & ikut sibuk mencari-cari/mengadakan acara/ pesta-pesta pada hari itu bersama kekasih/pasangannya. Bagi para remaja, Valentine Day adalah moment pelampiasan syahwat/maksiat & perzinahan massal dengan dalih mencurahkan kasih sayang. Karena moment special àboleh melakukan apa saja: tidur bareng, pesta seks bahkan saling bertukar pasangan. Bagi para kapitalis seperti pengusaha hotel, mall, café , tempat-tempat hiburan, makanan, bunga, pakaian, acesoris, parcel, cetakan, komunikasi dsb, moment ini adalah lahan bisnis yg menggiurkan. Tak peduli menyeret generasi muda kepada kemaksiatan & menjauhkan mereka dari nilai-nilai agama Islam.

Muslimin dan Muslimat, atas nama kasih sayang, dengarkanlah ayat-ayat Allah dan sabda Rasulnya di bawah ini:

  1. Surat Al-Furqan (25): 72

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا (72)

  1. Dan orang-orang yang tidak menghadiri “az-zur”, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui dalam keadaan mulia.

Dalam surat Al-Furqan ayat 63-74, Allah menyebutkan sifat-sifat kekasih-kekasih Allah (Ibadurrahman). Di antara sifat-sifat mereka, adalah tidak menghadiri “الزُّورَ.

Menurut Ibnu Katsir, maksud ayat di atas adalah bahwa orang-orang yang beriman tidak akan menghadiri majlis-majlis yang berisi perbuatan menyekutukan Allah, nyanyian, kedustaan, persaksian palsu, kefasikan dan kemunkaran, termasuk di antaranya adalah hari raya orang-orang kafir.

Bahkan Ibnul Qayyim juga berkata: “Memberi selamat atas syiar-syiar (acara ritual) orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” atau ikut merayakannya dan juga perayaan-perayaan mereka yang sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun hatinya tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Perbuatan mereka itu sama kedudukanya dengan memberi selamat atas perbuatan mereka bersujud kepada Salib. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di hadapan Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh atau berzina atau yang semisalnya. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam perbuatan itu, tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Barang siapa yang mengucapkan selamat kepada seseorang atas suatu kemaksiatan, bid’ah, atau kekukufuan ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah. Orang-orang yang wara’ (menjaga diri dari hal yang syubhat (samar) apalagi haram) menghindarkan diri dari mengucapkan selamat atas terpilihnya orang-orang dzalim sebagai pemimpin, juga atas terpilihnya orang-orang yang bodoh akan ilmu agama sebagai mufti, hakim, atau pengajar/dosen karena menghindarkan diri dari kemurkaan Allah dan laknat-Nya (dijauhkan dari rahmat-Nya). Dan jika ia diuji dengan hal itu (terpaksa), ia mengucapkannya untuk menghindarkan diri dari bencana yang lebih besar dari penguasa maka ia menemui mereka dan tidak mengucapkan melainkan kebenaran dan mendoakan mereka agar diberi petunjuk dan kelurusan hati, maka ia tiada berdosa. Wa billahit taufiq ” (Kitab Ahkamu ahli dzimmah, Pasal/Bab Mengucapkan selamat atas orang kafir dzimmi karena pernikahan atau kelahiran anak, Maktabah Syamilah)

  1. Sentuhan Haram

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:”لأَنْ يُطْعَنَ فِي رَأْسِ أَحَدِكُمْ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لا تَحِلُّ لَهُ”

Sesungguhnya apabila seorang di antara kalian itu ditikam kepalanya dengan jarum besi, hal itu lebih baik baginya daripada bersentuhan dengan perempuan yang yang tidak halal baginya (Ath-Thabrani, Al-Mu’jamul Kabir, 16880-16881 ) Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah Ahaditsish shahihah, hadits no. 226. Sebagian ulama menguatkan bahwa hadits ini mauquf.

Hadits ini menunjukkan bahwa menyentuh wanita yang tidak halal itu mendatangkan siksa yang lebih dahsyat daripada sekedar tertusuk jarum di kepala.

  1. Bagian-bagian zina

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لَا مَحَالَةَ فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ وَزِنَا اللِّسَانِ الْمَنْطِقُ وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِكُلِّ ابْنِ آدَمَ حَظُّهُ مِنْ الزِّنَا بِهَذِهِ الْقِصَّةِ قَالَ وَالْيَدَانِ تَزْنِيَانِ فَزِنَاهُمَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلَانِ تَزْنِيَانِ فَزِنَاهُمَا الْمَشْيُ وَالْفَمُ يَزْنِي فَزِنَاهُ الْقُبَلُ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذِهِ الْقِصَّةِ قَالَ وَالْأُذُنُ زِنَاهَا الِاسْتِمَاعُ

Abu Hurairah berkata dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari, maka zinanya mata adalah melihat sedangkan zinanya lisan adalah ucapan, zinanya nafsu keinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai pembenar semuanya atau tidak.”

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap anak keturunan Adam memiliki bagiannya dari zina….” Dengan kisah ini, beliau bersabda: “Kedua tangan berzina dan zinanya adalah menyentuh, kedua kaki berzina dan zinanya adalah berjalan, mulut berzina dan zinanya adalah mencium.”

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan kisah ini. Beliau mengatakan: “Dan zina telinganya adalah mendengar.”

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (Kitab Al-Isti’dzan (Permintaan izin), bab Zinal jawarih dst (zinanya anggota badan selain kemaluan), hadits no. 5774), Muslim (Kitab Al-Qadar (Takdir), bab Quddira ala bani Adam dst, hadits no. 4801 dan 4802), dan Abu Dawud (Kitab An-Nikah, bab Ma yu’maru bihi min ghadldlil basher (perintah menundukkan pandangan). Lafal ini milik Abu Dawud.

Hadits di atas menunjukkan bahwa Allah menganggap segala perbuatan yang mengarah atau mengawali suatu perzinaan dihukumi zina. Misalnya: melihat dan menyentuh wanita yang tidak halal, merayunya, atau membayangkan/mengangankan perzinaan, juga pergi/berjalan untuk mengintip atau untuk berziba. Termasuk juga mendengarkan lagu rayuan atau ajakan untuk berzina atau melihat film-film porno. Tetapi semua itu tidak dihukum had kecuali jika benar-benar berhubungan badan di luar nikah.

  1. An-Nur (24)

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ (30) وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آَبَائِهِنَّ أَوْ آَبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (31)

  1. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.
  2. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Kedua ayat di atas menjelaskan tentang beberapa rambu-rambu dalam pergaulan:

  1. Menundukkan pandangan (tidak memandang) kepada wanita/lelaki yang tidak halal.
  2. Menjaga diri dari perzinaan.
  3. Menutup aurat dengan memakai kerudung yang menutup sampai dada.
  4. Aurat seorang wanita bagi keluarga (mahram) lelakinya adalah sebatas leher, lengan, sampai betis saja karena itu adalah tempat-tempat perhiasan wanita pada umumnya.
  5. Setelah auratnyat ditutupi janganlah melakukan hal-hal yang mengundang perhatian kaum lelaki, misalnya dengan memukul-mukulkan kaki sehingga orang yang mendengarnya mengetahui kalau wanita tersebut memakai gelang kaki, dsb.
  6. Larangan berkhalwat dan bepergian jauh tanpa mahram

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ وَلَا تُسَافِرْ الْمَرْأَةُ إِلَّا مَعَ ذِي مَحْرَمٍ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ امْرَأَتِي خَرَجَتْ حَاجَّةً وَإِنِّي اكْتُتِبْتُ فِي غَزْوَةِ كَذَا وَكَذَا قَالَ انْطَلِقْ فَحُجَّ مَعَ امْرَأَتِكَ

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah seraya bersabda: “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita kecuali wanita itu disertai muhrimnya. Dan seorang wanita juga tidak boleh bepergian sendirian, kecuali ditemani oleh mahramnya.” Tiba-tiba berdirilah seorang laki-laki dan bertanya, “Ya, Rasulullah, sesungguhnya isteriku hendak menunaikan ibadah haji, sedangkan aku ditugaskan pergi berperang ke sana dan ke situ; bagaimana itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab: “Pergilah kamu haji bersama isterimu.”

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (Kitab Al-Hajji, bab hajjin nisa’ (hajiinya wanita), hadits no. 1729) dan Muslim (Kitab Al-Hajji, bab Safarul mar’ati ma’a maramin dst (safarnya wanita bersama mahramnya dst), hadits no. 2391). Lafal ini milik Muslim

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang kaum laki-laki berkhalwat (menyepi, menyingkir atau bersembunyi dari pandangan manusia) kecuali dengan mahramnya.

Ulama ada yang menganggap sms, chatting, surat menyurat, dan mengobrol via telepon dengan wanita yang bukan mahram ini termasuk dalam kategori berkhalwat yang haram ini, karena apa yang diobrolkan dalam telepon, surat, sms, maupun chatting tadi tidak diketahui oleh orang yang lain.

Beliau juga melarang wanita bersafar (bepergian jauh) tanpa diantar mahramnya. Bahkan pada hadits di atas, Nabi shallallahu alaihi wa sallam membatalkan orang yang telah mendaftarkan diri untuk berjihad dan menyuruhnya untuk mengantar istrinya yang akan pergi berhaji.

Penutup

Muslimin dan muslimat yang disayangi oleh Allah, telah terbukti bagi kita bahwa perayaan Valentine adalah perayaannya orang-orang kafir Kristen dan Katolik yang berasal dari para penyembah dewa-dewa Yunani dan Romawi. Perayaannya juga identik dengan praktek-praktek kemesuman dan mengumbar kasih sayang di jalan yang haram. Maka, jagalah diri, istri, dan anak-anak kita dari kemurkaan Allah di hari ini, bulan ini, bahkan sepanjang hayat kita agar kita mendapatkan kasih sayang abadi.

و أفوض أمري إلى الله و أستغفره لي و لكم و به الثقة و إليه التكلان و سلام على المرسلين

و الحمد لله رب العالمين

Dipublikasi di Ilmu Din, motivasi, nasihat, Umum | Tag , | Meninggalkan komentar

CINTA DUNIA

إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نستهديه و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا . من يهد الله فلا مضل له و من يضلله فلا هادي له . أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا عبده و رسوله . أما بعد :

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (6) هود (11)

6. Dan tidak ada suatu binatang melata[709] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya[710]. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).

Surat Hud (11)

[709]. Yang dimaksud binatang melata di sini ialah segenap makhluk Allah yang bernyawa.
[710]. Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan tempat berdiam di sini ialah dunia dan tempat penyimpanan ialah akhirat. Dan menurut sebagian ahli tafsir yang lain maksud tempat berdiam ialah tulang sulbi dan tempat penyimpanan ialah rahim.

Segala puji bagi Allah Yang telah memberikan banyak kenikmatan kepada kita. Kenikmatan yang begitu banyak yang tiada dapat kita hitung. Di antara nikmat tersebut adalah rizki.

Harta …

Anak …

Pekerjaan …

Jabatan dan pangkat …

Ilmu …

Amal …

Kesedihan atau kesenangan

Kemapanan atau kefakiran

Bahagia atau celaka

… dan masih banyak lagi.

Orang Islam pasti yakin bahwa Allah adalah Dzat Yang Maha Memberi Rizki, tetapi …

Banyak orang lupa bahwa Allahlah SATU-SATUNYA PEMBERI RIZKI

Sehingga:

Masih ada yang meminta rizki di kuburan atau meminta rizki kepada jin dan orang yang mati.

Masih ada orang yang menyangka bahwa dirinya, jabatannya, pekerjaannya, usahanya, ilmunya, negaranya, pemerintahannya, tetangganya, orang tuanya, atau anaknya yang memberi rizki kepadanya.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu MAHA MAMPU MEMBERI RIZKI

Sehingga:

Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak bekerja ia takkan mendapatkan rizki.

Masih ada orang yang menyangka kalau ia meluangkan sedikit waktunya untuk beribadah atau menuntut ilmu, rizki akan lari darinya.

Masih ada yang menyangka kalau ia tidak mengambil kesempatan untuk memanen rizki yang melimpah dengan cara yang haram, ia tidak akan mendapatkan rizki yang halal dalam jumlah yang sama.

Masih ada orang yang menyangka kalau ia menghabiskan waktunya untuk mempelajari agama, ia tidak akan mendapat pekerjaan, jabatan, dan kemuliaan.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu MAHA KUASA, TIADA TERIKAT DENGAN APAPUN DAN DENGAN SIAPAPUN DALAM MEMBERIKAN RIZKI.

Sehingga:

Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak mempunyai ijazah, ia tidak akan mempunyai pekerjaan.

Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak menjadi pegawai, rezekinya tidak akan terjamin.

Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak kaya, ia tidak akan merasakan kenikmatan dunia.

Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak punya pekerjaan, ia tidak akan makan.

Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak mempunyai kedudukan, ia tidak akan dimuliakan.

Masih ada orang yang menyangka kalau ia tidak terpandang dan mulia, ia tidak akan bahagia.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu TELAH MEMBATASI RIZKI SESEORANG.

Sehingga masih banyak orang yang menyangka semakin banyak waktu yang gunakan untuk bekerja semakin banyak pula uang/rizki yang kumpulkan.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu TAK TERKALAHKAN sehingga TIADA SEORANGPUN YANG DAPAT MENGAMBIL RIZKI YANG ALLAH TAHAN.

Sehingga masih banyak orang yang Allah uji dengan kemiskinan, bukannya ia kembali kepada Allah tetapi malah meminta kepada jin dan orang yang mati.

Bukannya ia mendekat dan memohon kepada Allah, tetapi malah menghabiskan waktunya untuk bekerja dan meninggalkan shalat.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu TAK TERKALAHKAN sehingga TIADA SEORANGPUN YANG DAPAT MENAHAN RIZKI YANG ALLAH BERIKAN.

Sehingga:

Masih banyak orang yang berputus asa ketika ia kehilangan pekerjaan.

Masih banyak orang yang ketika ia diancam akan kehilangan pekerjaan kalau ia tidak meninggalkan kewajibannya, ia lebih memilih meninggalkan kewajibannya.

Masih ada orang yang diancam akan dikeluarkan dari sekolahnya kalau ia tidak meninggalkan kewajibannya, ia lebih memilih meninggalkan kewajibannya.

Bahkan kalaupun ia diancam akan dibunuh, seharusnya ia lebih memilih mati dengan mulia sebagai SYUHADA.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu MENITIPKAN RIZKI ORANG YANG MISKIN KEPADA ORANG YANG KAYA.

Sehingga masih ada orang-orang yang menumpuk-numpuk kekayaannya dan tidak peduli dengan para tetangganya.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu MENITIPKAN RIZKI ISTRI KEPADA SUAMI. Banyak orang lupa bahwa Allah itu MEMBERI RIZKI ORANG TUA KARENA ANAKNYA DAN MEMBERI RIZKI ANAK KARENA ORANG TUANYA. Mereka lupa bahwa SETIAP BAYI LAHIR MEMBAWA RIZKI MEREKA MASING-MASING.

Sehingga:

Masih ada orang yang suka menghabiskan uangnya untuk bersenang-senang sendiri sementara keluarganya menderita.

Masih ada orang yang membunuh anak karena kemiskinan.

Masih ada orang yang membunuh anak karena takut miskin.

Masih ada orang yang takut dunia tidak akan bisa mencukupi jumlah manusia yang terus berkembang sehingga jumlah kelahiran harus dibatasi.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu MAHA PEDIH SIKSAANNYA BAGI ORANG YANG MERAMPAS RIZKI ORANG LAIN.

Banyak orang lupa bahwa Allah itu MAHA PENYAYANG KEPADA ORANG-ORANG YANG MENYAYANGI SESAMA MAKHLUK: MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN.

APAKAH MEREKA BEGITU MENCINTAI DUNIA?

Padahal:

Dunia hanyalah BANGKAI.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِالسُّوقِ دَاخِلًا مِنْ بَعْضِ الْعَالِيَةِ وَالنَّاسُ كَنَفَتَهُ فَمَرَّ بِجَدْيٍ أَسَكَّ مَيِّتٍ فَتَنَاوَلَهُ فَأَخَذَ بِأُذُنِهِ ثُمَّ قَالَ أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ فَقَالُوا مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ قَالَ أَتُحِبُّونَ أَنَّهُ لَكُمْ قَالُوا وَاللَّهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيهِ لِأَنَّهُ أَسَكُّ فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ فَقَالَ فَوَاللَّهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ

dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam melintas masuk ke pasar seusai pergi dari tempat-tempat tinggi sementara orang-orang berada disisi beliau. Beliau melintasi bangkai anak kambing dengan telinga melekat, beliau mengangkat telinganya lalu bersabda: “Siapa diantara kalian yang mau membeli ini seharga satu dirham?” mereka menjawab: Kami tidak mau memilikinya, untuk apa? Beliau bersabda: “Apa kalian mau (bangkai) ini milik kalian?” mereka menjawab: Demi Allah, andai masih hidup pun ada cacatnya karena telinganya menempel, lalu bagaimana halnya dalam keadaan sudah mati? Beliau bersabda: “Demi Allah, dunia lebih hina bagi Allah melebihi (bangkai) ini bagi kalian.”

Shahih Muslim, kitab Az-Zuhdu war Raqaiq bab 1 hadits no. 5257

APAKAH KITA AKAN TERUS MENGEJAR BANGKAI DUNIA INI DAN MELUPAKAN AKHIRAT YANG ABADI???

Dunia hanyalah IBARAT AIR LAUT YANG TIDAK AKAN MENGOBATI DAHAGA ORANG YANG KEHAUSAN.

أنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ أَنَّ لِابْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ وَلَنْ يَمْلَأَ فَاهُ إِلَّا التُّرَابُ

Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sekiranya anak Adam memiliki sebukit emas, niscaya ia akan mengharapkan dua bukit emas lagi, dan tidaklah mulutnya dipenuhi melainkan dengan tanah. Shahih Bukhari, kitab Ar-Riqaq, bab Ma Yuttaqa min fitnatil mal, hadits no. 5959

 

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang tiada pernah berdusta telah memberi tahu kita bahwa seluruh kekayaan dunia tidak akan member kita rasa puas dan rasa cukup. Oleh karena itu, marilah kita belajar dari orang yang memancing. Mereka hanya bisa melemparkan kail dan umpan dan menunggu ikan datang memakannya. Kita hanya bisa berikhtiar kemudian dunia yang akan mendatangi dunia. Maukah anda diberi tahu oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam kunci agar dunia yang mendatangi kita tanpa kita harus mengejarnya.

Simaklah dengan baik sabda Rasul berikut ini:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَتْ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Barangsiapa yang keinginannya hanya kehidupan akhirat maka Allah akan memberi rasa cukup dalam hatinya, menyatukan urusannya yang berserakan dan dunia datang kepadanya tanpa dia cari, dan barangsiapa yang keinginannya hanya kehidupan dunia maka Allah akan jadikan kemiskinan selalu membayang-bayangi di antara kedua matanya, mencerai beraikan urusannya dan dunia tidak akan datang kepadanya kecuali sekedar apa yang telah ditentukan baginya.” Sunan At-Turmudzi, kitab Shifatul Qiyamah war Raqaiq wal wara’, hadits no. 2389. Muslimin, janganlah kita mengejar dunia karena bukannya kita semakin kaya. Orang yang kaya adalah orang merasa cukup bukannya merasa kekurangan. Semakin banyak harta yang kita punya malah semakin membuat kita merasa kurang. Orang yang miskin adalah orang yang merasa kurang dan kurang.Muslimin, HARTA itu malah membuat kita MISKIN (merasa kurang).Muslimin, marilah kita mencari akhirat. Niscaya Allah akan memberi kita rasa cukup (menjadi kaya) dan DUNIA akan dibukakan untuk kita. Segala kebutuhan kita akan dicukupi oleh Allah. Harta dan pangkat dunia adalah dua serigala yang akan mengoyak seluruh sendi kehidupan kita sehingga tiada tersisa bagi kita kecuali api neraka. Di dunia merasa kurang (miskin) di akhirat tiada punya apa-apa.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Dua serigala lapar yang dilepas menyerang sekawanan kambing, pengrusakannya tidak melebihi ambisi seseorang untuk memperoleh harta dan kemuliaan yang merusak agamanya.” Sunan At-Turmudzi, hadits 2298. Dishahihkan oleh Al-Albani

Apa yang ada jarang disyukuri

Apa yang tiada sering dirisaukan

Nikmat yang dikecap baru kan terasa

Bila hilang di dalam genggaman

Apa yang diburu timbul rasa jemu

Bila sudah di dalam genggaman

Dunia ibarat air laut

Diminum hanya menambah haus

Nafsu bagaikan fatamorgana di padang pasir

Indah di mata namun tiada

Panas yang membahang disangka air

Dunia dan nafsu bagai bayang-bayang

Dilihat ada ditangkap hilang

Ya Allah … leraikanlah dunia

Yang mendiam di dalam hatiku

Kerana di situ tidak ku mampu

Mengumpul dua cinta

Hanya cinta Mu ku harap tumbuh

membajai bangkai nafsu yang kubunuh

Dunia itu fana

Dunia itu tidak kekal

Dunia ibarat lautan

Berisi ikan-ikan beraneka rupa

Cukuplah kita mengejar-ngejar dunia

Seperti orang yang mengejar ikan

Demi Allah, sebentar lagi semua orang akan fana

Manfaatkanlah sebaik mungkin waktu-waktumu

sebelum semuanya berlalu

berkatalah dengan kata-kata baik

sehingga engkau memanen pahala

atau berhiaslah dengan diam

Semoga nasihat ini bermanfaat bagi kita semua dan akhirnya saya pasrahkan semua kepada Allah subhanahu wa taala.

أستغفر الله لي و لكم و به الثقة و إليه التكلان و سلام على المرسلين

و الحمد لله رب العالمين

Dipublikasi di Ilmu Din, motivasi, nasihat, Umum | Tag | Meninggalkan komentar

ANDA ADALAH SRIKANDI RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا و الدين و أشهد أن لا إله إلا الله و أن محمد رسول أمين و الصلاة و السلام عليه و آله و صحبه أجمعين ، أما بعد :

Risalah ini merupakan karunia ilmu dari Allah yang Dia titipkan kepada penulis untuk dipersembahkan kepada ibu-ibu yang diberkahi oleh Allah.

  1. Anda adalah pemimpin.

وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ

seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia akan ditanya tentang mereka semua, Shahih Bukhari, kitabul Itqi (Pemerdekaan) bab Karahiyati tathawul alar raqiq (dibencinya menunda-nunda memerdekakan budak)hadits no. 2368 dan Shahih Muslim, kitabul Imarah (Kepemimpinan), bab fadlilatul imamil adil … dst (keutamaan imam yang adil … dst), hadits no. 3408.

Bunda, kita akan ditanya oleh Allah tentang agama anak-anak Anda! Apakah kita sudah mengajari mereka kewajiban mereka kepada Allah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Islam, dan Al-Quran? Tiada kata terlambat meski mereka sudah dewasa. Apa yang kita lakukan sekarang akan menjadi penebus kesalahan di masa lalu.

  1. Anda penentu masa depan anak-anak anda, bukan pak ustadz dan bu ustadzah

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tunyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?” Shahih Bukhari, kitabul Janaiz (jenazah), bab ma yuqalu fi auladil musyrikin (hukum anak orang-orang musyrik), hadits no. 1296 dan Shahih Muslim kitabul qadr (Takdir) bab ma’na hadits kullu mauludin … dst (artii hadits “setiap anak … dst”, hadits no. 4803

Bunda, setiap anak itu lahir sebagai anak yang shalih dan shalihah.

Apa yang mereka lihat … (30 %)

Apa yang mereka dengar … (20 %)

Apa yang mereka baca … (10 %)

Apa yang mereka pelajari … (70 %)

Dari IBU, AYAH, SAUDARA, TEMAN, GURU, dan BUKU …

ITULAH YANG MEMBENTUK KEPRIBADIAN MEREKA.

  1. TIPS-TIPS DALAM MENDIDIK ANAK
  2. Taubat
  • Tidak semua kita dari keluarga yang belajar Islam sejak dini. Mungkin kita memiliki masa lalu yang suram sehingga iman kita mungkin sangat buruk. Maka, kita harus MEMOHON AMPUN KEPADA ALLAH, MENYESALI PERBUATAN, dan BERJANJI UNTUK TIDAK MENGULANGI lagi masa lalu kita.
  • Memilih suami/istri yang shalih
  • Memperbaiki suami/istri
  • Minimalkan pengaruh buruk suami/istri
  1. Belajar bersama anak
  • Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya

Anak tidak jauh berbeda dari kedua orang tuanya.

  • Lain ladang lain belalang

Lingkungan berpengaruh kepada anak

  • Belajar seiring dengan amal

Para sahabat tidak melanjutkan belajar lebih dari 10 ayat sebelum mengamalkannya kecuali kalau belum mampu

  • Seorang muslim wajib mengajarkan ilmunya kepada orang lain, terutama orang-orang yang menjadi tanggung jawab mereka.

Barang siapa mengerjakan kebaikan lalu diikuti oleh orang lain maka ia mendapatkan pahala tambahan sebagaimana pahala orang yang meniru tanpa mengurangi pahala orang yang meniru tadi.

  • Jadwalkan waktu khusus untuk belajar bersama mereka

Manfaat: membangun kebersamaan, anak merasa diperhatikan, menambah ilmu, mengetahui perkembangan anak di sekolah.

  • Luangkan waktu untuk membuka buku-buku anak/buku harian

Manfaat: Mengetahui perkembangan emosional mereka (jatuh cinta), teman, dan pergaulan mereka.

  • Luangkan waktu untuk mendengarkan mereka

Tidak ada anak yang terlahir nakal tetapi orang tuanya lah yang membuatnya nakal

Tidak ada anak nakal, yang ada anak yang merasa tidak pernah didengarkan/diperhatikan.

  • Jangan takut tidak bisa membantu anak menyelesaikan masalah karena terkadang mereka hanya butuh didengarkan. Mereka sudah punya solusi namun kurang motivasi.
  1. Tanamkan akidah dan akhlak mulia sejak dini
  • Perbanyak menyebut Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di depan anak

Mengenalkan mereka kepada Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Menempatkan di hati anak cinta dan rindu kepada Allah.

Membuat mereka tersentuh dan tergerak bila disebut nama Allah dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

  • Memperbanyak kalimat thayyibah di depan anak

Maha suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, Apa yang Allah kehendaki (pasti terjadi)

Membentuk latah dan mencegah kata-kata kotor

  • Berikan nama yang baik

Nama adalah doa

  • Panggillah dengan nama yang baik

Panggilan yang baik: Anak yang sholih/sholihah, hafal Al-Quran, Rajin shalat lima waktu, …dst

Panggilan yang buruk: Anak nakal, anak bandel, blanggreng, ciduk, dll.

Nama adalah doa

Doa orang tua untuk anak itu dikabulkan oleh Allah

Panggilan tersebut akan menjadi pendorong anak untuk melakukan kebaikan, pujian untuk melakukan, dan teguran bila melanggar.

  • Jangan terlalu sering memarahi anak

Kemarahan sebagai hukuman bukan kebiasaan

  • Berikan contoh bukan semata perintah

My father and my mother are my hero

  • Berikan solusi bukan semata larangan

Ayah dan ibu selalu membantu

  • Berikan hadiah dan penghargaan jika melakukan perbuatan baik

Pemuda dan remaja adalah makhluk haus pengertian dan penghargaan

  • Berikan hukuman bila perlu (utamakan hukuman moril/malu dari hukuman fisik)

Tiada seorang pun yang menyukai celaan

  • Luangkan waktu untuk musyawarah dengan anak

Melatih menjadi pemimpin

Membuat anak merasa dihargai dan didengarkan

  • Jangan malu untuk bicara seks dengan anak

Jangan biarkan mereka mempelajarinya dari sumber yang tidak benar.

Waspadai anak-anak yang jatuh cinta

  • Jangan didik anak dalam kemewahan

Kemewahan dapat membuat anak malas, lemah keinginan, dan tidak tahan cobaan.

Kemewahan mendidik anak untuk selalu mengejar dunia/uang.

  • Jangan selalu menuruti kemauan anak.

Dunia tidak selalu dan tidak semua bisa dimiliki

  • Latih anak untuk menghadapi rasa kecewa, kesukaran, dan kemiskinan

Hampir seluruh para nabi pernah menjadi penggembala kambing.

  • Kenalkan kebudayaan Islam dan Non Islam

Budaya Kristen:

Ulang Tahun Anak

Ulang Tahun Anak Tuhan

Ulang Tahun Nabi

Ulang Tahun Baru Masehi

Ulang Tahun Baru Hijriah, dll

Budaya Hindu:

Tumpeng

Selamatan

Pengkultusan, dll

Budaya Yahudi:

Lambang-lambang Yahudi dan Permisivisme (Segala sesuatu boleh), dll

  • Kenalkan akidah Islam dan Non Islam

Tauhid vs Syirik

Sunah vs Bidah

  • Kenalkan akhlak Islam dan Non Islam

Tegas dalam prinsip, Pemaaf, Sabar, Suka berdamai, Menjaga kerukunan, dll

Ragu-ragu, Menjilat/Mencari muka, Pendendam, Mengadu domba, Merusak kedamaian, dll

  1. Jagalah Anak
  • Teman yang buruk

Akhlak yang buruk adalah penyakit menular

Cara: Jadikan diri anda sebagai teman terbaik anak (nyaman diajak curhat, memberikan kasih sayang dan penghargaan, dll)

  • Musik

Musik adalah pisau bermata dua

Musik memperhalus perasaan dan merupakan media pembelajaran.

Musik adalah media hipnotis menjejalkan informasi yang salah dan benar (campur aduk) ke alam bawah sadar.

Umumnya lagu sekarang ini memuja lelaki atau perempuan sehingga menanamkan kerinduan yang mendalam kepada seorang lelaki/perempuan

  • Televisi

Telivisi adalah hipnotis/sihir/mencuci otak

Televisi adalah media informasi yang menjejalkan informasi yang salah dan benar (campur aduk) ke alam bawah sadar.

Umumnya gambar telivisi memberikan iming-iming kemewahan dunia dan anggota tubuh kaum wanita.

  • Internet

Obat penasaran anak kepada segala macam informasi, cerita, dan gambar yang baik maupun buruk.

Media informasi tercepat dan terinstan.

Mayoritas pengguna internet adalah remaja yang penasaran kepada gambar amoral.

  1. Sediakan
  • Buku bacaan Islami (novel dan pendidikan) dan luangkan waktu untuk menemani anak membacanya.
  • Murattal dan nasyid
  • Video-video kisah anak dan orang-orang sholih
  • Video-video dan aplikasi komputer dan internet yang bermuatan ilmu

Sekian risalah yang bisa penulis haturkan. Jika risalah ini benar itu semua berasal dari Allah dan jika salah datangnya dari penulis pribadi. Mohon maaf atas segala kekurangan.

أستغفر الله لي و لكم و به الثقة و إليه التكلان و سلام على المرسلين

و الحمد لله رب العالمين

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Risalah Tauhid di Penghujung Tahun

إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نستهديه و نعوذ بالله من شرور أنفسنا و من سيئات أعمالنا . من يهد الله فلا مضل له و من يضلله فلا هادي له . أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا عبده و رسوله . أما بعد :

Segala puji bagi Allah, Dzat Yang Maha Esa Yang Tiada Mempunyai putera dan tidak pula bapa dan Tiada satu pun yang mempu menyamai apalagi menandingiNya. Di penghujung tahun ini, marilah kita kuatkan Tauhid kita, keyakinan kita akan ke Esa an Allah. Semoga Allah menjaga kita dari perkara-perkara yang merusakkan keislaman kita.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir di sore harinya. Di sore hari seorang laki-laki dalam keadaan mukmin, lalu kafir dipagi harinya. Dia menjual agamanya dengan barang kenikmatan dunia.”

Shahih Muslim kitab Al-Iman bab Al-Hatstsu bil mubadarah bil a’mal … dst (hasungan untuk bersegera dalam beramal … dst), hadits no. 169.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan kita untuk bersegera dan tidak menunda-nunda amal ibadah kita agar bekal kita untuk kehidupan terus bertambah seiring dengan semakin dekatnya kita kepada ajal kita. Beliau mengingatkan kita untuk terus meningkatkan ilmu kita agar kita terjaga dari fitnah-fitnah akhir zaman. Kita jaga diri, keluarga, dan masyarakat kita dari fitnah-fitnah yang begitu membingungkan segelap malam yang kelam gelap gulita tanpa sinar rembulan. Sampai-sampai karena bingungnya seseorang yang hidup di masa itu, dengan SADAR atau TANPA SADAR, ia telah BATAL KEISLAMANNYA. Ya, pada pagi harinya ia masih beriman kepada Allah, tetapi pada sore harinya ia telah melakukan amalan atau mengucapkan ucapan yang membatalkan keislamannya. Bahkan, mungkin sedetik sebelum ia berkata atau berbuat, ia masih seorang musim tetapi sedetik setelahnya, telah rusak dan batal keislamannya. YA ….. ADA AMALAN-AMALAN DAN UCAPAN YANG MEMBUAT PELAKUNYA ATAU ORANG YANG MENGUCAPKANNYA TIDAK DITERIMA KEISLAMANNYA OLEH ALLAH JIKA IA TIDAK SEGERA BERTAUBAT.

Di antara hal-hal yang merusak keislaman seseorang adalah ucapan SELAMAT NATAL yang artinya SELAMAT ATAS HARI LAHIRNYA ANAK TUHAN YAITU YESUS KRISTUS SANG JURU SELAMAT ORANG KISTREN.

Padahal …

Allah telah berkalam:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ ُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ (72) لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (73) المائدة (5)

  1. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
  2. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
  3. Al-Maidah (5)

Dengan tegas Allah telah menyebutkan bahwa TELAH KAFIR orang yang BERUCAP – ya … hanya BERUCAP, MENGUCAPKAN – bahwa Isa adalah TUHAN.

Demikian pula, TELAH KAFIR orang yang BERUCAP – hanya BERUCAP, MENGUCAPKAN – bahwa tuhan ada tiga, yaitu: ALLAH/TUHAN BAPA, ROH KUDUS, DAN ANAK TUHAN.

Allah tidak menyebutkan apakah ia meyakininya atau tidak meyakininya, pokoknya ia sengaja dan tidak terpaksa MENGUCAPKAN BAHWA ISA ADALAH TUHAN ATAU ANAK TUHAN.

Meskipun ia bersumpah bahwa ia tidak meyakini bahwa ISA ADALAH TUHAN, ia tidak bisa memungkiri bahwa ia telah MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS HARI LAHIRNYA ANAK TUHAN YAITU YESUS KRISTUS SANG JURU SELAMAT ORANG KISTREN dengan SADAR atau SENGAJA.

يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ مَا قَالُوا وَلَقَدْ قَالُوا كَلِمَةَ الْكُفْرِ وَكَفَرُوا بَعْدَ إِسْلَامِهِمْ وَهَمُّوا بِمَا لَمْ يَنَالُوا وَمَا نَقَمُوا إِلَّا أَنْ أَغْنَاهُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ مِنْ فَضْلِهِ فَإِنْ يَتُوبُوا يَكُ خَيْرًا لَهُمْ وَإِنْ يَتَوَلَّوْا يُعَذِّبْهُمُ اللَّهُ عَذَابًا أَلِيمًا فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ وَمَا لَهُمْ فِي الْأَرْضِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ (74) التوبة (9)

  1. Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan. Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi. S. At-Taubah (9)

Surat At-Taubah ayat 74 di atas turun berkenaan dengan orang-orang munafiq yang mengingkari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan Al-Quran. Mereka mengatakan bahwa jika apa yang dibawa Muhammad itu benar mereka itu lebih hina daripada keledai mereka. Orang yang lain mengatakan bahwa mereka akan mengusir Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dari Madinah. Permisalan Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat yang berhijrah bersama mereka itu seperti anjing peliharaan yang menggigit tuannya. Meskipun mereka berusaha untuk memungkiri bahwa mereka tidak mengucapkannya sampai-sampai mereka berani bersumpah bohong di hadapan Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Allah membantah sumpah mereka dan menegaskan mereka telah KAFIR SESUDAH ISLAM artinya KELUAR/MURTAD DARI ISLAM dari sebab ucapan mereka.

Mungkin mereka berdalih bahwa mereka masih beriman dan ucapan itu hanya sia-sia maksudnya tidak berasal dari keyakinan mereka. Maka dengarkanlah kalam Allah berikut ini:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (66) التوبة (9)

  1. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
  2. Tidak usah kamu beralasan, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.
  3. At-Taubah (9)

Ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang munafiq yang menghina Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Islam, dan kaum muslimin. Ketika mereka ditanya tentang ucapan mereka yang mengejek tersebut, mereka beralasan hanya bermain-main dan hati mereka masih beriman. Allah membantah mereka bahwa ucapan mereka yang mengejek tersebut telah mematikan iman mereka dan mengeluarkan mereka dari Islam.

Ini halnya orang yang mengingkari Nabi dan Al-Quran, tentu orang yang mengucapkan kalimat SYIRIK lebih besar dosa dan kekufurannya.

Muslimin… Jagalah akidah kalian. Jangan silau oleh fitnah TOLERANSI BERAGAMA. Sesungguhnya Allah telah mengajarkan kepada kita puncak TOLERANSI, TOLERANSI yang paling agung.

Ucapkanlah kepada selamat kepada mereka ucapan yang Allah ajarkan kepada kita:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

  1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,
  2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
  3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
  4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
  5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
  6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
  7. Al-Kafirun (109)

Surat ini turun ketika orang kafir Quraisy mengajak KOMPROMI denga Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Asalkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mau beribadah kepada berhala barang sekali saja mereka akan masuk Islam. Allah menyuruh Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk menuruti ajakan mereka.

Wahai orang-orang kafir dari Kristen dan Katolik. Silahkan anda beribadah merayakan ibadah kalian. Kami tidak akan turut serta merayakan ibadah kalian dan JANGAN PAKSA KAMI merayakan ibadah kalian. Karena kami juga TIDAK MEMAKSA ANDA untuk merayakan ibadah kami. Kami tidak butuh dengan keislaman kalian. Allah juga tidak butuh dengan keislaman kalian. Kalian lah yang membutuhkan Allah Dzat Yang Tiada beranak dan tiada pula berbapak. Kita akan lihat di akhirat kelak hasil dari amalan dan keyakinan kita. Atas nama cinta kasih, kami ajak kalian untuk masuk ISLAM agar kalian selamat dari neraka sebagaimana kami akan selamat dengan izin Allah. Jika kalian menyambut ajakan kami, kalian akan mendapatkan dua pahala. Jika kalian enggan, maka kami tidak akan memaksa.

Wahai kaum muslimin, janganlah kita mengganggu ibadah mereka atau merusak gereja mereka karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang kita dari mengganggu tetangga kita yang kafir dan merusak tempat ibadah mereka. TAPI JANGANLAH ANDA MENDEKATI TEMPAT IBADAH MEREKA ATAU MALAH TURUT BERSAMA MEREKA karena Allah berkalam:

وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِي الْكِتَابِ أَنْ إِذَا سَمِعْتُمْ آَيَاتِ اللَّهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَأُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوا مَعَهُمْ حَتَّى يَخُوضُوا فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ إِنَّكُمْ إِذًا مِثْلُهُمْ إِنَّ اللَّهَ جَامِعُ الْمُنَافِقِينَ وَالْكَافِرِينَ فِي جَهَنَّمَ جَمِيعًا (140)

  1. Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam. S. An-Nisa’ (4)

Wahai orang-orang yang beriman! Allah telah menitahkan kepada kalian jika kalian mendengar ayat-ayat Allah diperolok-olok …

Jika kalian mendengar orang-orang Kristen maupun Katolik maupun umat beragama lainnya memperolok Allah dengan MENGATAKAN bahwa ALLAH PUNYA ANAK …

Maka JANGANLAH KALIAN DUDUK BERSAMA MEREKA SAMPAI MEREKA MENGGANTI TOPIK PEMBICARAAN MEREKA…

Kalau KALIAN NEKAT DUDUK BERSAMA MEREKA maka KALIAN KALAU BEGITU SAMA SEPERTI MEREKA…

KALIAN BERSIAPLAH UNTUK MENEMANI MEREKA DI NERAKA JAHANNAM karena sesungguhnya ALLAH MENGUMPULKAN ORANG-ORANG KAFIR DAN ORANG-ORANG YANG MUNAFIQ DI DALAM NERAKA JAHANNAM.

Akhirnya saya titipkan nasihat ini kepada Allah Ta’ala. Jika apa yang ada di dalam risalah ini salah, maka itu datangnya dari diri saya sendiri dan jika itu benar itu datangnya dari Allah.

والله أعلم بالصواب وله الحق و إليه التكلان

و أقول قولي هذا أستغفر الله لي و لكم و سلام على المرسلين و الحمد لله رب العالمين

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar